TEKS KAYUH SEPEDA ONTHEL

/
Generator at TextSpace.net/

Kamis, 10 Mei 2012

NIKAH DI INDRAMAYU TH 70-80-AN RAME-RAME KE BALAI NIKAH BERSEPEDA ONTHEL

INILAH sejarah di masa lalu di Indramayu, tepatnya tahun  70-80an dimana orang mau menikah kebanyakan di Balai Nikah Departemen Agama Indramayu. Ketika itu hanya ada 2 Balai Nikah yakni di Indramayu dan di Kandanghaur. Mereka , pasangan yang hendak menikah diharuskan datang lansung di Balai Nikah. Sebab di tempat itula sang Naib mengawinkan pasangan calon pengantin. Anehnya mungkin sudah menjadi budaya, pasangan penantin itu datang dari desa desa bersama sama ke Balai Nikah  sesuai dengan hari yang biasa digunakan untuk menikahkan oran yaitu ari yang ditetapkan oleh Kantor Depag setempat. Jadilah calon pasangan pengantin itu datang berbondong-bondong ke Balai Nikah. Dan anenya mereka datang denan menggunakan sepeda onthel dan berpasang pasangan. Terliat senyum di wajah mereka karena hendak resmi sebaai suami istri, namun ada juga yang perempuan dibonceng lebai (lebe) , nah untuk yang satu ini cirinya mereka hendak bercerai. Karena di gedung Balai Nikah bukan mengawinkan saja tetapi ada juga yang bercerai. 

PAK SUGENG DAN TAS KULIT SEPEDA ONTHEL

GURU zaman doeloe memang patut dijadikan contoh, terutama hal tentang idup hemat namun tampil berengsi. Pak Sugeng yang menjelang pensiun itu tampil bersaaja. Namun ia tergolong maju dan hidup efektif dan efesien. Pertama ia memilih kendaraan yang terbaik, yaitu sepeda bermerk terkenal yakni merk Hercules buatan Inggris. Kemudian memilih tas kerja dari kulit , sepatu kulit juga pilih merk Bata yang kuat, baju pilih merk Alisan.
    Jika guru yang lain salam 2 tahun sudah ganti sepeda, ganti tas, ganti sepatu, tapi Pak Sugeng hingga menjelang pensiun ga pernah ganti sepeda dan ganti tas. Baju tetep kelatan rapih dan berkualitas meski sudah terolong model lama.  Lebih aneh lagi,  sepatu baru 4 kali ganti selama jadi guru, itu juga tetap merk yang sama. Luar biasa ya? guru zaman doeloe.

GURU MUDA ITU PAKAI SEPEDA ONTHEL MERK REALIGH

CEK CEK CEK ... begitu suara sebuah sepeda memasuki halaman sekolah dasar. Bu Sri, yang sudah datang duluan di sekolah menarik horden jendela kelas mengintip Pak Prasojo yang memasuki halaman sampai memarkir sepeda ontelnya. hatinya gembira bercampur harap. Meski Bu Sri punya sepeda onthel juga, namun jika di bonceng Pak Prasojo gak akan nolak. Pasalnya bukan hanya karena Pak Prasojo ganteng dan keren, tetapi sepedanya itu lho.